Minggu, 29 Juli 2012

Dua Malaikat

ku hanya manusia biasa
yg terlahir ke dunia tanpa dosa
bagai kertas...
hanya putih, begitu bersih dan tanpa cela

sampai kusadar dua orang itu hadir dalam hidupku
dua malaikat surga yg telah lebih dulu berada di dunia
tuk mewarnaiku

memang bukan yg terbaik,
tapi...
selalu usahakan yg terbaik
tak tahu arti pamrih
hanya berusaha tulus berbagi
itulah mereka..........

teruntuk dua malaikat
dari
calon malaikat berikutnya...



Sabtu, 28 Juli 2012

TDR

mentari bersinar, menerangi sang bumi pertiwi
kicauan burung beriringan bersama,
yg memecah kehampaan ketenangan pagi ini
begitu tenang tanpa ada kawan,
hanya...
sendiri bersama pikiran yg kosong

dan tak terasa...

cahaya mentaripun mulai menampakkan keangkuhannya
menerobos celah dedaunan yg rindang
kicauan burung-burung pun muali menghilang
iya!
menghilang entah kemana?

dan tak terasa pula...

semua bayangmu pun muncul
satu per satu memenuhi pikiran kosongku
beriring dengan segala kenangan akan dirimu

sungguh tak terbayangkan kau begitu berarti
sungguh tak terelakkan ku terus mengejar sosokmu dalam orang lain
mungkin kutak pernah benar-benar menyukai orang lain
mungkin ku hanya berharap orang lain penggantimu, benar-benar sepertimu

apakah aku bodoh,
dengan terus berada dalam bayang-bayangmu?
apakah aku tolol,
dengan mengharap terus orang sepertimu?

iya aku bodoh!
iya aku tolol!
lalu apa?
apa yg bisa kuperbuat?

karena inilah aku,
yg terus berada dalam bayang-bayangmu
karena inilah aku,
yg terus mengharapkanmu

wahai kawanku, 
kubukan siapa-siapa buatmu!
selain teman yg bersembunyi di balik topeng persahabatn

kawanku, maafkan aku...
atas semua kebodohan atas namamu

jikalau kau memang jodohku,
ku yakin kita akan dipertemukan dengan indah pada waktunya.
jikalau suatu saat kan bersatu,
kuharap itu dalam ikatan cinta hakiki pada akhirnya
.

teuntuk  siapapun,
dari
yg terluka hatinya

Kamis, 26 Juli 2012

Benarkah kata orang?

kata orang-orang aku itu hebat...
ayahkupun berkata aku itu cerdas...
bahkan mamaku bilang akupun cekatan...
apa lagi kata nenekku, aku itu ganteng....
dan kata tetanggaku aku baik hati....
tapi!

benarkah itu?
apakah itu fana atau nyata?
mungkinkah itu hanya pujian kosong tanpa makna?
namun...

bagiku semuanya begitu hampa..
iya hampa, kosong bagai langit angkasa.
langit angkasa tanpa bintang dan bulan.
hanya gelap dan hitam pekat.
sementara...

aku sendiri tak pernah benar-benar menjadi diriku.
aku...

bersembunyi dibalik topeng yg ingin kuhancurkan.
bersembunyi dibalik reputasi, prestasi dan sensasi.
menyebalkan dan inilahh aku....

aku yg terjebak rantai kebohongan,
terbayangi masa lalu dan kenangan,
bersama setan-setan jahanam...

setan?
aku?
mungkin tak ada bedanya,
mungkin berbeda tapi serupa,
atau aku benar-benar mereka...
hahahah

1n1L@hh4k03

dya dan dia

ku tak tahu apa rahasia tuhan dibalik dya dan dia
bagiku mereka begitu nyata, tapi sama-sama semu
bagiku mereka dua ironi dalam hidupku yg singkat
ya benar-benar singkat! hanya sekejap mata saja
namun.......
tak terbayangkan ironi ini ternyata begitu menyakitkan, 
tapi terima sajalah...
karena,,,,
hidupku bukan tuk ironi, tapi tuk sang hiperbola dan superlatif...
karena,,,,
hidupku bukan tuk meratapi mereka sambil berandai-andai
dya seperti dia....
bukan pula mengaharapkan dia yg kutahu terus mengharap kepadanya...
karena,,,,
harus kusadari bukan saatny pula ku tuk berharap...
bukan saatny pula ku tuk melangkah...
tapi.....
apa yg dapat kulakukan?
apakah......
hanya menunggu, sembari mengejar cita-cita dan impian...
atau
bersembunyi dibalik topeng dan bersiap tampil apa adanya...
atau
terus berlari dari kenyataan bahwa kutahu kubutuh seseorang seperti dia, dan bukan dya....
ahhhhh....
semua bgitu membingungkan,
ahhh....
semua begitu abstrak dan semu,
sial!!!
 kenapa?
kenapa harus kubertemu dya dan dia...
ingin sekali kuputar waktu tuk menghindari mereka...
dan kalaupun itu bisa, kusadar ku takkan melakukannya...
karena
kutahu itulah takdirku,
karena 
kalaupun kubisa menghindar,
 kan hadir dya dan dia yg lainnya..
kan datang ironi-ironi lain yg menyertai mereka...
tak peduli, bagaimanapun ku menghindar...
tak peduli, sehebat apapun ku mengelak...
dya dan dia harus kuhadapi dengan tegar walau pahit terasa...


teruntuk dya dan dia
dari ku yg hina...