Jumat, 05 Februari 2016

Surat kepada Tuan Transisi

Kepada Yth Tuan Transisi

Dengan ini saya selaku manusia bumi yang cinta dengan buminya ingin menyampaikan secara ringkas akan beberapa hal. 

Wahai Tuan Transisi yang memuakkan sampai kapan kah anda akan memeras kami kaum manusia bumi? Tak cukupkah selama ini yang kalian dapatkan? Kalian telah menguras waktu dan tenaga kami. Kalian telah meracuni kami dengan ketakutan dan kesenangan semu. Kalian telah merusak kami luar dalam. Dan sekarang pun kami sakit bersama bumi yang kami cintai ini. Tak puas kah engkau?

Wahai Tuan Transisi yang memuakkan tak sadarkah engkau jika kami hancur kaupun hancur. Apakah engkau lupa bahwa tanah ini, air ini, udara ini adalah titipanNya yang wajib kita sampaikan pada anak cucu kita nanti? 

Mungkin yang kusampaikan untuk mu saat ini bagai pasir tak berarti. Bagai bintang mungil yang terhampar dalam ketiadak berbatasan semesta. Iya benar tapi aku tak sendiri. Layaknya pasir yang tak pernah sendiri. Pasir-pasir inilah yang akan menguburmu. Layaknya bintang mungil yang bersinar di gelap malam, bintang mungil itu mentari dan kau hanyalah bulan. kau pikir kaulah yang akan bersinar? Salah!!! Kamilah yang akan bersinar, karena bulan cuma memantulkan cahaya kami saja.

Sekian, Salam 


dari Duta Hati Manusia Bumi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar