Kamis, 04 Februari 2016

Dia-Dia-Dia yang Terlarut Bersama Hujan

Teruntuk Dia-Dia-Dia

Pagi ini hujan kembali turun, seperti yang lalu. Ketika kita pernah saling bercerita tentang pahit getirnya hidup di dunia. Dunia yang rakus, kejam dan tanpa belas kasihan. Dunia yang tiada harapan. dimana seakaan hanya menunggu kiamat saja dan kita kembali kepadanNya semata. 

Lalu ketika aku makin larut dalam semua burukny dunia dalam pikiranku. Kau menaparku kembali dengan sangat keras melalui sebait kutipan...
"Doakan saja semoga dunia ini menjadi lebih baik. Karena daripada sibuk menghakimi kegelapan lebih baik menjadi cahaya yang memerangi kegelapan. Yaaaaaaa setidaknya dengan doamu itu" katamu.

Siang ini pun masih begitu, langit masih begitu mendung. Semendung hatimu yang berbicara tentang manisnya cinta di masa lalu. Masa lalu yang berubah menjadi kenangan buruk bunga tidurmu. Dimana itu kau ceritakan padaku "si robot" besar yang kokoh dalam kerangka persahabatan.

Si robot besar yang begitu kau percaya, kau yakini dan harapkan menjadi penjagamu. Tapi apa daya, ternyata aku hanya robot yang sedang rusak oleh cintamu. Ehm... cintamu, racunku. hancur sudah kerangkaku.

Lalu sore inipun kan segera berlalu, bersama tombol "publish" disitu. Bersama tulisan singkat tentang mu yang diingatkan oleh hujan pagi tadi. Iya, tulisan random tentang robot besar kaku singkat yang teracunimu. 



Dari Si Robot Besar Kaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar